Senin, 21 Maret 2016

RANGKUMAN MATERI BAHASA INDONESIA
KELAS XI SEMESTER 2 KURIKULUM  2013


BAB I
TEKS EKSPLANASI
1.     Pengertian Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi adalah teks yang menjelaskan tentang proses terjadinya atau terbentuknya suatu fenomena, baik berupa fenoma alam maupun sosial. Bisa juga diartikan sebagai teks yang berisi hubungan sebab akibat suatu kejadian/fenomena.
2.     Struktur Teks Eksplanasi

Struktur teks Ulasan terlihat dalam bagan sebagai berikut :

3.     Kaidah Kebahasaan dalam Teks Eksplanasi
a.    Kata Serapan
Kata serapan merupan kata-kata yang berasal dari bahasa daerah maupun bahasa asing yang sering digunakan dalam berkomunikasi. Terdapat dua kelompok kata serapan.
Pertama, kata yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia (penulisan dan pengucapannya masih sesuai aslinya), misalnya: cardiac aritmia,relief well, freezing point, dan sebagainya.
Kedua, kata serapan yang penulisan dan pengucapannya sudah disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia (sudah baku), seperti: paragraf, aktivitas, kreatif,proses, dan lain-lain.
b.    Konjungsi
Dalam hal ini konjungsi dibagi menjadi dua golongan:
1.    Konjungsi Eksternal
Konjungsi ekternal yaitu konjungsi yang menghubungkan dua peristiwa, deskrippsi benda, atau kualitas di dalam kluasa kompleks atau antara dua klausa simpleks. Konjungsi ini dibagi menjadi empat kategori makna:
Ø Penambahan: dan, atau
Ø Perbandingan: tetapi, sementara
Ø Waktu: setelah, sebelum, sejak, ketika
Ø Sebab-akibat: sehingga, karena, sebab, jika, walaupun, meskipun.
2.    Konjungsi Internal
Yaitu konjungsi yang menghubungkan argumen atau ide yang terdapat di antara dua klausa simpleks atau dua kelompok klausa. Konjungsi internal juga meliputi empat kategori makna:
Ø Penambahan: selain itu, di samping itu, lebih lanjut
Ø Perbandingan: akan tetapi, sebaliknya, sementara itu, di sisi lain
Ø Waktu: pertama, kedua, …, kemudian, lalu, berikutnya, selanjutnya
Ø Sebab-akibat: akibatnya, sebagai akibat, jadi, hasilnya.
c.    Kata Kerja Material dan Relasional
Kata kerja (verba) material menunjukkan perbuatan fisik atau suatu peristiwa. Sedangkan, kata kerja relasional menunjukkan hubungan sebab-akibat.
Contoh kalimat:
Akibat tanah longsor yang menimpa permukiman penduduk, banyak warga yang mengungsi dan mendirikan tenda seadanya karena belum ada bantuan dari pemerintah setempat. Kondisi seperti ini mengakibatkan beberapa anak balita mulai terserang penyakit.
-      
akibat dan karena   --->    konjungsi
-      
mengungsi dan mendirikan  --->    verba material
-      
mengakibatkan     --->    verba relasional    
4.     Membandingkan Teks Eksplanasi
5.     Menganalisis Teks Eksplanasi
6.     Mengevaluasi Teks Eksplanasi
7.     Menginterpretasi Teks Eksplanasi
8.     Memproduksi Teks Eksplanasi
9.     Menyunting Teks Eksplanasi
10.     Mengabstraksi Teks Eksplanasi
11.     Mengonversi Teks Eksplanasi

BAB II
TEKS   ULASAN

1.     Pengertian Teks Ulasan
Teks ulasan adalah teks yang dihasilkan dari sebuah analisis terhadap berbagai hal. Bila yang kita analisis adalah sebuah pementasan drama atau pemutaran suatu film maka teks ulasan terebut memuat tanggapan, tinjauan, dan analisis yang berhubungan dengan latar (waktu dan tempat), tokoh dan penokohan, bahkan pengambilan gambar pada film atau drama.

2.     Struktur Teks Ulasan


Orientasi berisi tentang gambaran umum karya sastra yang akan diulas. Gambaran tersebut berupa identitas dari film atau drama tersebut.
     Tafsiran isi memuat pandangan penulis tentang karya yang diulas. Pada bagian ini penulis biasanya penulis membandinghkan karya tersebut dengan karya sebelumnya yang dianggap mirip.
     Evaluasi merupakan tahap penilaian terhadap film atau drama yang akan diulas.
     Rangkuman berisi simpulan akhir dan saran yang diberikan penulis terhadap film dan drama yang diulas. Boleh juga memberikan saran kepada penonton atau calon penontaon film atau drama tersebut.

3.    Kaidah Kebahasaan Teks Ulasan
a.    Kata Serapan
Penjelasan lihat  subbab yang sama di bab I.
b.    Sinonim dan Antonim
Sinonim adalah kata-kata yang memiliki makna sama atau hampir sama. Contoh: ibu bersinonim dengan mama, bunda. Sedangkan, antonim adalah kata yang memiliki makna berlawanan. Contoh: atas berantonim dengan bawah, cepat dengan lambat, mewah dengan sederhana, dan lain-lain.

c.    Verba
Verba dibagi atas dua golongan yaitu verba aktif dan verba pasif. Verba aktif biasanya berawalan me- dan ber-, sedangkan verba pasif berawalan di- dan ter-.
d.    Nomina
Nomina yaitu kata benda. Nomina diabagi menjadi dua yaitu nomina dasar dan nomina turunan.
1). Nomina Dasar
      Nomina dasar artinya kata benda yang masih asli/utuh, belum mendapatkan penambahan apapun (masih berupa kata dasar). Misalnya: meja, artis, gedung, dan lain-lain. Nomina ini dibagi dua yaitu khusus dan umum
2). Nomina Turunan
Secara umum nomina turunan dibentuk dengan menambahkan prefiks (awalan), sufiks (akhiran), dan konfiks (awalan dan akhiran). Kata dasar nomina turunan dapat juga berasal dari selain kata benda.
Perhatikan contoh dalam table berikut!


e.    Pronomina
Pronominal adalah kata yang dipakai untuk mengacu nomina lainnya. Pada umumnya pronominal berupa kata ganti orang ketiga seperti ia dan -nya
f.    Adjektiva
Adjektiva yaitu yang dipakai untuk mengungkapkan sifat atau keadaan benda, orang, dan binatang. Adjektiva disebut juga kata sifat atau kata keadaan.
g.    Konjungsi
Konjungsi atau kata hubung yang sering digunakan dalam teks ulasan meliputi
1)     Konjungsi koordinatif: dan, atau, tetapi
2)     Konjungsi subordinatif: sesudah, sebelum, sementara, jika, agar, supaya, meskipun, alih-alih, sebagai, sebab, karena, maka
3)     Konjungsi korelatif: baik… maupun, tidak hanya… tetapi, demikian (rupa)… sehingga, entah… entah, jangankan… pun
4)     Konjungsi antarkalimat: sungguhpun demikian, sekalipun demikian, meskipun demikian, selanjutnya, setelah itu, dan lain-lain
5)     Konjungsi antarparagraf: dari…di atas, jadi, simpulannya, dan sebagainya.

h.    Preposisi/Kata Depan
Preposisi ialah kata tugas yang berfungsi sebagai unsure pembentuk frasa preposisional (frasa keterangan). Preposisi diikuti oleh nomina, adjektiva, atau verba. Preposisi terdiri atas: di, ke, dari, pada, secara, dan bagi.

i.    Artikel
Artikel adalah kata tugas yang membatasi makna jumlah nomina. Artikel yang sering digunakan yaitu si dan sang. Ada juga artikel yang sudah tidak lazim dalam bahasa Indonesia dan hanya terdapat dapam cerita lama seperti: sri, hang, dan dang.

j.     Kalimat Simpleks dan Kompleks
Kedua kalimat ini sudah sering dibicarakan. Kalimat simpleks adalah kalimat yang hanya memiliki satu verba. Sedangkan kalimat kompleks adalah kalimat yang memiliki dua verba atau lebih.

4.    Membandingkan Teks Ulasan
5.    Menganalisis Teks Ulasan
6.    Mengevaluasi Teks Ulasan
7.    Menginterpretasi Teks Ulasan
8.    Memproduksi Teks Ulasan
9.    Menyunting Teks Ulasan
10.    Mengabstraksi Teks Ulasan
11.    Mengonversi Teks Ulasan

Penjelasan no 4-11: lihat sub bab yang sama pada bab I Teks Prosedur Kompleks (kelas X), tinggal menyesuaikan
Dirangkum dari berbagai sumber, diantaranya: Kamus Besar Bahasa Indonesia, Bahasa Indonesia: Ekspresi Diri dan Akademik (depdikbud), dan Bahasa Indonesia untuk SMA (modul Caraka).
RANGKUMAN MATERI BAHASA INDONESIA
KELAS X SEMESTER 2 KURIKULUM  2013


BAB I
TEKS PROSEDUR KOMPLEKS
1.  Pengertian Teks Prosedur Kompleks
Teks bersinonim dengan wacana atau bacaan. Prosedur merupakan cara atau langkah dalam melakukan sesuatu untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan kompleks merupakan sesuatu yang rumit. Sesuatu  yang rumit memerlukan penjelasan agar dapat diterima oleh pembaca atau pendengar.
Jadi, teks prosedur kompleks adalah teks/wacana yang berisi langkah-langkah atau tahap-tahap yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan dan setiap tahap harus disertai dengan penjelasan.
Terdapat juga teks prosedur sederhana. Teks ini tidak memerlukan penjelasan tiap langkahnya. Contoh: cara membuat layang-layang, menghidupkan komputer, memasak nasi goreng, dan lain sebagainya.

2.  Struktur Teks Prosedur Kompleks
Struktur teks prosedur kompleks terdiri atas dua hal:
1.    Tujuan
Tujuan berisi hasil akhir yang akan dicapai,  misalnya dengan memperhatikan hal-hal berikut anda tidak akan dirugikan dan mendapat sanksi sesuai dengan peraturan.
2.    Langkah-Langkah
Langkah-langkah berisi tata cara yang harus ditempuh agar tujuan tercapai. Setiap langkah harus disertai penjelasan agar pembaca jelas. Contoh: Pertama, kenali petugas. Dengan mengenali petugas….
Urutan langkah dalam teks prosedur kompleks tidak dapat diubah-ubah.



3.  Kaidah Kebahasaan dalam Teks Prosedur Kompleks
Unsur kebahasaan yang sering digunakan dalam teks prosedur kompleks antara lain sebagai berikut:
a.    Kalimat imperatif (perintah), deklaratif (pernyataan/berita), dan interogatif (tanya)
b.    Konjungsi:
1). Konjungsi yang menyatakan syarat dan pilihan. Keduanya menggunakan konjungsi yang sama, yaitu jika, apabila, dan seandainya.
2). Konjungsi temporal, yaitu konjungsi yang mengacu pada urutan waktu dan sekaligus  menjadi sarana kohesi (kepaduan) teks. Contoh: pertama, kedua, setelah, berikutnya, dan sejenisnya.
c.    Partisipan
Partisipan merupakan tokoh atau pelaku dalam teks prosedur kompleks. Secara umum partisipan berupa manusia, termasukdi dalamnya  kata ganti, seperti –nya, ia, dia, dan lain-lain.
d.    Verba material dan verba tingkah laku
Verba material adalah verba yang mengacu pada tindakan fisik, misalnya menulis, membawa, berjalan, dan sebagainya. Sedangkan, verba tingkah laku adalah verba yang mengacu pada sikap yang dinyatakan dengan ungkapan verbal (bahasa), misalnya menerima, menolak, menharap, dan sebagainya.

Unsur Kesusasteraan
Prosedur Membaca Puisi
Prinsip mendasar yang dikuasai agar dapat membaca puisi dengan baik antara lain:
a.    Volume suara
b.    Artikulasi atau pengucapan
c.    Intonasi yang meliputi penggalan kata dan tinggi rendahnya suara
d.    Gerak tubuh (pantomimik) yang meliputi kaki, tangan, tubuh, dan kepala
e.    Gerak wajah (mimik) merupakan ekspresi yang sesuai dengan karakteristik dan suasana yang digambarkan dalam puisi.
f.     Pandangan mata.


Teknik membaca puisi di atas pentas
a.    Pakaian rapi sesuai dengan tema puisi
b.    Berdiri tegak dan tenang
c.    Menguasai pentas dan penonton dengan mengarahkan pandangan ke seluruh penjuru sambil menganggukkan kepala memberikan penghormatan
d.    Menghayati puisi dengan memahami isi dan pesannya
e.    Membaca puisi dengan artikulasi, volume, dan intonasi yang tepat.
f.     Mengatur napas dengan baik
g.    Memusatkan perhatian pada puisi yang dibaca.

4.  Menginterpretasi Teks Prosedur
Menginterpretasi teks prosedur kompleks berarti memberikan pemaknaan terhadap isi teks. Adapun cara memaknai teks prosedur kompleks adalah sebagai berikut:
1.    Membaca teks secara keseluruhan
2.    Memberikan pemaknaan terhadap kata-kata yang dianggap sulit (istilah teknis dan istilah asing)
3.    Memberikan makna terhadap keseluruhan isi teks sesuai dengan tema yang disajikan.
5.  Membandingkan Teks Prosedur Kompleks
Membandingkan teks prosedur kompleks dapat dilakukan dengan membandingkan dua teks prosedur untuk mengetahui persamaan dan perbedaan yang terkandung di dalam teks tersebut. Hal yang dibandingkan berupa struktur, isi,dan unsur/kaidah kebahasaan
6.  Menganalisis Teks Prosedur Kompleks
Secara umum  analisis dilakukan untuk mengetahui isi setiap tahapan struktur teks.
7.  Mengevaluasi Teks Prosedur Kompleks
Evaluasi teks bertujuan untuk memberikan penilaian atas kelebihan dan kekurangan suatu teks. Unsur yang dievaluasi meliputi struktur teks, kebahasaan, dan isinya.
8.  Memproduksi Teks Prosedur Kompleks
Memproduksi atau menyusun teks berarti menuangkan gagasan dalam bentuk teks prosedur kompleks dengan struktur dan kaidah yang benar.
Langkah-langkah memproduksi teks prosedur kompleks adalah sebagai berikut:
a.    Menentukan tema
b.    Mengumpulkan sumber informasi baik dari media cetak, elektronik, maupun wawancara langsung
c.    Mengembangkan informasi yang telah dikumpulkan ke dalam langkah-langkah yang saling berkaitan.
d.    Menulis teks prosedur kompleks secara utuh
e.    Menentukan judul
9.  Menyunting Teks Prosedur Kompleks
Menyunting adalah suatu kegiatan mengedit, mengubah, atau merapikan susunan letak atau penggunaan bahasa sebuah naskah tanpa mengubah makna. Menyunting merupakan kegiatan merapikan naskah  dengan melihat, membaca, atau memperbaiki naskah secara keseluruhan dari segi tata bahasa maupun segi materi, penyajian, kelayakan, dan kebenaran  isi naskah.
Hal yang perlu diperhatikan dalam menyunting:
a.    Diksi
b.    Ejaan
c.    Tanda baca
d.    Keefektifan kalimat
e.    Sistematika penulisan
f.     Kebenaran konsep
10.         Mengabstraksi Teks Prosedur Kompleks
Mengabstraksi hamper sama dengan meringkas yaitu mengungkapkan isi bacaan dengan bahasa sendiri tanpa mengubah isinya. Mengabsrtaksi teks prosedur kompleks berarti meringkas teks prosedur dengan mengambil inti setiap langkah prosedur. Hasil abstraksi ini akan menyerupai prosedur sederhana agar lebih mudah dipahami.


11.         Mengonversi Teks Prosedur Kompleks
Mengonversi teks prosedur kompleks berarti mengubah teks prosedur menjadi teks dalam  bentuk lain seperti teks berita, teks dialog, teks cerpen, dan lain-lain.  Meskipun bentuk konversi sudah berubah dari teks asli, isi teks harus tetap sama. Hasil konversi ini digunakan untuk mempermudah pemahaman pembaca sesuai dengan teks yang diinginkan.   


 BAB II
TEKS NEGOSIASI

1.     Pengertian Teks Negosiasi
Negosiasi merupakan bentuk interaksi social yang berfungsi untuk mencapai kesepakatan di antara pihak-pihak yang mempunyai kepentingan yang berbeda. Jadi, teks negosiasi adalah teks yang berisi interaksi dua orang atau lebih untuk mencapai kesepakatan karena terdapat perbedaan kepentingan di antara mereka.
Tujuan negosiasi adalah mengurangi perbedaan posisi setiap pihak.
Negosiasi dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung artinya satu pihak berdialog langsung dengan pihak yang lain. Sedangkan, secara tidak langsung artinya salah satu atau kedua belah pihak mewakilkan orang lain. Cara  ini sering disebut juga dengan mediasi.

2.     Struktur Teks Negosiasi
Struktur teks negosiasi sangat sederhana, meliputi tiga hal:
a.    Pembukaan
Bagian ini secara umum berisi salam, perkenalan, dan pengantar singkat.
b.    Isi
Pada bagian ini memuat tujuan pembicaraan, proses pembahasan masalah, dan hasil pembicaraan.
c.    Penutup
Secara umum penutup berisi ungkapan selamat, terimakasih dari kedua pihak, serta salam.
Di samping struktur di atas, juga terdapat struktur negosiasi yang lebih lengkap, kompleks,  dan menjadi rujukan utama seperti berikut ini:
a.    ORIENTASI
b.    PERMINTAAN
c.    PEMENUHAN
d.    PENAWARAN
e.    PERSETUJUAN
f.     PEMBELIAN
g.    PENUTUP
Struktur di atas bersifat fleksibel, artinya bisa kurang dan lebih tergantung kompleksitas objek yang dinegosiasikan.
Negosiasi juga dapat dilakukan melalui surat-menyurat. Bahkan, dapat dilakukan juga melalui media social seperti sms, BBM, facebook, twitter, dan sebagainya.
Agar negosiasi berjalan lancar perlu dilakukan tindakan berikut:
1)    membuat kesepakatan
2)    menyampaikan alasan mengapa harus ada kesepakatan
3)    membandingkan beberapa pilihan
4)    memperjelas dan menguji pandangan yang dikemukakan
5)    mengevaluasi kekuatan dan komitmen bersama
6)    menetapkan dan menegaskan kembali tujuan negosiasi.
Selain itu, untuk menghindari kesalahpahaman dan salah penafsiran, negosiasi harus dilakukan dengan santun, yakni dengan:
a.    mengarahkan pembicaraan pada tujuan praktis
b.    mengengakomodasi perbedaan dari kedua pihak
c.    mengajukan pandangan tanpa memalukan kedua belah pihak
d.    membagi tugas dan tanggung jawab
e.    memprioritaskan dan mengelompokkan saran atau pendapat dari kedua belah pihak.
Ditinjau dari isinya, negosiasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a.    menghasilkan kesepakatan
b.    saling menguntungkan
c.    berorientasi pada solusi atau penyelesaian
d.    mengarah pada tujuan praktis
e.    memprioritaskan kepentingan bersama

3.     Kaidah Kebahasaan dalam Teks Negosiasi
a.    Bahasa negosiasi bersifat persuasif. Maksudnya, bahasa yang digunakan untuk meyakinkan lawan tutur bersifat mempengaruhi dan membujuk.
b.    Banyak menggunakan tuturan berpasangan: mengucap salam - menjawab salam, bertanya – menjawab/tidak menjawab, meminta – memenuhi/tidak memenuhi, menawarkan – menerima/menolak, dan sebagainya.
c.    Menggunakan bahasa yang santun, yaitu menunjukkan sikap dan perkataan yang menghargai orang lain.
4.    Membandingkan Teks Negosiasi
5.     Menganalisis Teks Negosiasi
6.     Mengevaluasi Teks Negosiasi
7.     Menginterpretasi Teks Negosiasi
8.     Memproduksi Teks Negosiasi
9.     Menyunting Teks Negosiasi
10.     Mengabstraksi Teks Negosiasi
11.    Mengonversi Teks Negosiasi

Penjelasan no 4-11: lihat sub bab yang sama pada bab I  Teks Prosedur Kompleks, tinggal menyesuaikan
Dirangkum dari berbagai sumber, diantaranya: Kamus Besar Bahasa Indonesia, Bahasa Indonesia: Ekspresi Diri dan Akademik (depdikbud), dan Bahasa Indonesia untuk SMA (modul Caraka).